Selasa, 25 Juni 2013

CANDLE.





 Entah kenapa menceritakan masalalu tak pernah ada habisnya, justru asupan sakit semakin menjadi-jadi. Ini cerita, entah cerita panjang, cerita bersambung, atau cerita pendek aku tak perduli, ini ditujukan spesial untuk kamu, mantan.

Pernahkah kamu mengingat saat kita jadian, aku mengucapkan cinta dengan surprise lucu atau entah itu konyol, aku selalu tertawa kecil mengingatnya. Dimana aku menyuruh kamu menutup mata, dan aku membawamu di tempat yang tak akan ada habisnya untuk dibuang, dan juga ditertawakan. Lapangan basket. Fine, mungkin kamu tak berfikiran sejauh itu. Matamu masih tertutup dengan tangan lembutmu sendiri, saat aku melihat dari kaca motor, lucu. Mungkin itu efek rona wajahmu yang Cute. Oh, iya. Aku masih ingat, saat itu kamu mengenakan kemeja jeans biru tua, dan harum khasmu masih sangat menggoda sampai sekarang.
Aku merasa ada yang berbeda pada waktu itu, semua begitu jelas indah, bahagia. Lampu kota terasa menyala lebih terang dari biasanya, bulan terasa hidup senyum-senyumnya melihat kita. Mungkin ini efek jatuh cinta, maklum remaja. Sampai di lapangan basket aku menuntutmu pelan, menyuruhmu untuk tetap menutup mata agar aku bisa menuntunmu ke dalam, dan akhirnya kita berpegangan tangan sangat erat, modus berhasil! Tolong tertawakan ini. Sesampainya di tengah lapangan, aku menyuruhmu berdiri, dan kemudian membuka mata, mawar putih sudah aku genggam di belakang. Aku ingat kamu terharu bahagia, mungkin tak menyangka aku akan melakukan hal semacam ini. Pukul 17.00 aku sudah menyiapkan semuanya disini, aku tata dengan rapi, kemudian membeli bunga mawar putih. Aku hampir merasa putus asa, langit sudah tak beraturan, mengerang ingin hujan. Aku tetap mengucap nama Tuhan, agar semua berjalan lancar. Aku tak muluk-muluk Tuhan, aku hanya ingin membahagiakan seseorang.
Lilin-lilin yang tersusun membentuk I Love U.  Hari itu lancar. Aku gugup, tapi kamu membuatku demam dengan pujian. Jangan bertanya aku bisa melakukan ini, jangan bertanya kenapa aku seribet ini. Kamu cukup mengetahui jawabannya dari hubungan kita dulu, betapa aku menjagamu dengan sebenar-benarnya. Setiap bulan, aku selalu memberimu bunga mawar, mungkin dengan coklat, dengan balon warna merah kesukaanmu, dengan, dan mungkin masih banyak lagi. Aku ingat, kamu menyukai Surprise. Tapi kejutan itu berhenti di hubungan kita yang ke- 14 bulan, karna kesalahan fatalku, karna kebodohanku, aku bodoh karna membuatmu menangis dengan terlalu.
 Cukup bersamamu, aku sudah merasa lebih beruntung, aku merasa utuh. Kamu, membuatku lebih mensyukuri hidup. Kamu juga menyukai hobi Travelingku, dan kita sama-sama pecandu  jajan.
Semua tentang kamu begitu indah, begitu nyata, tapi lebih indah lagi jika tak ada yang saling menyakiti, tak saling meng-egoiskan diri. Aku menyadari, aku sering menyakiti, kamupun juka kan? Tapi ini sudah berlalu, 2 tahun yang lalu. Setelah ini, Doakan aku semoga mendapatkan yang lebih kamu, yang bisa menerima ala kadarnya aku.
Kita pernah saling berpelukan, sebelum akhirnya berjauhan. Semoga kamu masih bisa tersenyum akan sebuah kenangan yang mungkin hanya rendah dari tingkat kebahagiaan.


Terimakasih, 5 Maret.

Selasa, 18 Juni 2013

Tentu saja, Kamu.

Hai.. Kamu bagaimana kabarnya? mungkin baik-baik saja apalagi setelah tanpa aku. Iyakan? Aku tahu tebakanku ini tepat. Atau jangan-jangan kamu sedang bersama seseorang yang mungkin kau anggap teman dan akan kau jadikan sasaran sebagai pacar? oke, aku tidak perlu tahu, itu urusanmu.

Aku senang setelah tanpa aku- Kamu bahagia luar biasa, aku senang karna kamu terbebas dari  asupan posesifku. Jadi, aku pernah jatuh cinta, ini kesekian kalinya aku mengeja setiap makna cinta yang kita lewati berdua. Aku senang kita bersama, tertawa tanpa jeda, sampai kita yang menghabisi waktu bukan waktu yang menghabisi kita. Mungkin kedengaran lucu saat kamu sudah bahagia dengan kebebasanmu tapi aku malah menunggu-nunggu sosok kehadiran semu. Tentu saja, Kamu. Sesak rasanya. Yang perlu kamu tahu, aku pernah sakit sama sepertimu, aku pernah dikecewakaan berkali-kali. Bahkan sebelum denganmu, aku pernah sesakit yang belum pernah kamu pikirkan. aku pernah diduakan dan dinomerduakan. Disakiti rasanya sudah lumrah bagiku.
Aku tahu aku egois, hanya memikirkan kesenangan tanpa tahu apa yang kamu rasakan. Hei bro, perlu kamu mengerti, kesenanganku itu kamu, kebahagianku itu kamu! Salahkah jika aku menuntut lebih agar kamu selalu didekapku? Peluk aku sesukamu.. Sini, karna dekapku ini milikmu juga.

Sampai sekarang, sudah ke berapa kali kamu mencoba melepaskan dan melupakan aku? Sukses? Selamat kalau begitu. Dan aku? Hahaha, Aku gagal. Aku gagal melupakan kamu, mau pakai cara nge-Cheat pun sebenarnya juga tidak akan bisa karna ini bukan Permainan. Gamer Sejati juga mulai dari nol, bersih.. agar bisa mencapai puncak kemenangan.

Setelah aku tahu akhirnya seperti ini, aku paham bahwa cinta yang dikuatkan dengan satu orang, takkan bisa dipertahankan. Takkan bisa bertahan lama. Tapi percayalah, jika kamu tulus mencintai orang namun dikecewakan, suatu saat kamu akan dicintai lebih dan lebih dari kamu mencintai seseorang.

Ini tentang perasaan kita, ini tentang aku yang ingin menguncimu di hatiku dan tentang kamu yang ingin lepas dari bayanganku. Terimakasih sudah meluangkan waktumu, hanya untuk seorang aku.